Agama dan Tatanan Sosial

Modernis.co, Malang – Sejarah Agama dalam kehidupan manusia memiliki peran yang sangat penting. Hal ini, dapat dilihat dari sejarah perjalanan manusia yang menggunakan agama sebagai semangat perjuangan. Pergerakan yang dipadukan dengan nilai religius membawa kepada gerakan yang menghasilkan semangat membara bagi pemeluknya.

Hal ini, terjadi disebabkan doktrin Agama telah masuk dalam hati pemeluknya. Pengaruh yang besar terhadap pemeluknya, menghasilkan tindakan tanpa memikirkan atau sering disebut Samina  wa athona.

Agama tidak lepas dari sejarah kehidupan manusia, bahkan mengambil peran yang sangat penting dalam kehidupan. Hal ini, terbukti di zaman jahiliah pemuka-pemuka bani Quraisy  menggunakan Agama nenek moyang untuk memperkaya kelompok. Tidak sekedar memperkaya, penindasan juga sering digunakan terhadap para budak.

Budak bukan hanya menerima tekanan fisik, akan tetapi juga merasakan tekanan kekosongan nilai-nilai religius. Tatanan sosial pada saat itu, jauh dari perhatian pemimpin-pemimpin, bahkan kecurangan dibidang ekonomi menjadi hal biasa. Hal ini, diakibatkan hilangnya nilai-nilai keagamaan hilang di tengah-tengah kehidupan manusia.

Agama tidak lepas dari simbol-simbol kebudayaan, nilai, tatanan/perintah yang ada dalam ajaran yang terkandung di dalamnya. Adanya, nilai-nilai yang diajarkan akan memberikan pengaruh terhadap pemeluknya.

Pengaruh ini, akan menghasilkan perubahan dalam tatanan sosial akan dirasakan secara langsung. Perubahan baik dalam positif atau negatif dalam perjuangan perubahan yang di atas namakan Agama yang akan menarik sukarelawan untuk melakukan apa yang diharapkan oleh pemilik kepentingan.

Elite-elite untuk mempertahankan kekuasaannya sering berlindung di balik tirai Agama. Bertujuan mempertahankan kekuasaan yang telah dimiliki. Peperangan antara Kaum Muslim dan Quraisy, dimana Quraisy menggunakan Agama sebagai gerakan penyemangat penduduk Mekkah untuk memerangi Kaum Muslim.

Saat diperhatikan secara cermat, bahwa itu merupakan mempertahankan status sosial yang dimiliki oleh sekelompok golongan. Hal ini, Agama dapat dimanfaatkan oleh orang-orang memiliki terhadap kekuasaan. Sehingga, nilai apa yang sebenarnya yang diharapkan oleh Agama hidup bersama manusia sampai  sekarang.

Perang salib merupakan perang antara Kaum Muslim dan Kristen yang saling ingin memperluas kekuasaan. Dengan mempermainkan isu keagamaan digembor-gemborkan oleh petinggi Agama dan pemerintah untuk melakukan peperangan. Hal ini, tidak lepas dari pengaruh kepentingan kekuasaan dan mempertahankan kemewahan kehidupan duniawi.

Peperangan atas kekuasaan dikaum Muslim terjadi setelan Nabi Muhammad saw dan para sahabat meninggalkan  kehidupan dunia. Nilai-nilai dalam pemerintahan yang diterapkan oleh Muhammad saw dan para sahabat hilang ditelan kehausan kekuasaan sekelompok golongan.

Perang padri yang dipimpin oleh iman Bonjol di Sumatera Barat adalah perang Agama. Dimana kaum tradisional melawan kaum agamawan, sebelum perang melawan penjajah Belanda. Peperangan yang terjadi antar Agama, dimana Belanda ikut campur dalam dan mendukung kaum Adat untuk melawan kaum Agamawan. Sehingga peperangan menimbulkan tatanan sosial yang kacau diakibatkan oleh peperangan. Peperangan ini, dimanfaatkan penjajah untuk menguasai kekayaan dan memperkuat genggaman kekuasaan penjajah.

Hari-hari ini gerakan yang ada di Indonesia yang dikenal dengan nama 212 merupakan gerakan aksi damai. Tidak lepas menggunakan isu Agama atau penistaan yang dilakukan oleh salah satu pihak. Reaksi Kaum Muslimin terhadap penistaan ini melahirkan gerakan massa sekitar 100 jiwa sampai 2 juta jiwa. Dengan kejadian ini, memberi tahu bahwa Agama mampu mengerakkan kekuatan yang besar yang mempengaruhi tatanan sosial.

Kekuatan yang besar seperti ini sangat berbahaya saat digunakan oleh pihak yang haus kekuasaan. Gerakan kesadaran dapat lahir saat Agama yang diyakini terhina atau dipandang renda yang dapat memicu konflik di tengah-tengah kehidupan.

Kehadiran Agama dalam kehidupan manusia memberikan kekuatan yang besar dalam pengubahan sosial. Sebelum lahirnya aufklarung di Eropa Agama merupakan alat untuk menekan manusia sehingga jatuh di dalam kegelapan. Kejayaan Islam di Dunia Eropa dan Asia memberikan kesejahteraan bagi manusia. Perbedaan kekuasaan yang menggunakan Agama dapat memberikan kesejahteraan dan sebaliknya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Agama dapat memberikan semangat dalam pergerakan untuk mengubah tatanan kehidupan sosial. Dengan menggunakan Agama, semangat perubahan lebih besar akan lahir dari pemeluknya tanpa dibayar. Bahkan, tokoh-tokoh perubahan sering menggunakan Agama sebagai pergerakan, Kh, Ahmad Dahlan pendiri Muhammadyah menggunakan surah Al Ma’un sebagai gerakan perjuangan.

Sheikh Ahmed Yassin seorang pendiri Hamas, menyadari penduduk Palestina untuk bangkit melawan penjajahan. Hal ini, menggunakan Agama untuk membakar semangat perjuangan kaum Muslimin terhadap penjajahan.

Kehadiran Agama di dalam kehidupan manusia memberikan nilai-nilai semangat dalam setiap pergerakan perubahan. Perubahan yang akan mengantar pada kehidupan yang diimpikan oleh pemeluknya.

Nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran Agama tersebut memberikan pengaruh dan memberikan kekuatan yang besar untuk melakukan perubahan dalam kehidupan manusia. Setiap perubahan, memperluas kekuasaan dan mempertahankan kekuasaan Agama sering ikut serta di dalam perjuangan tersebut. Kehadiran Agama memberikan nilai tersendiri dalam melakukan perubahan dan mempertahankan kekuasaan.

Oleh: Salwa Fadiyah (Aktivis IMM Tamaddun)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment